Museum Bank Indonesia
Setelah dari Museum Bank Mandiri, kami melanjutkan ke Museum Bank Indonesia yang juga berada di sebuah bangunan tua. Saat masuk, kami disambut oleh penjaga yang sama sekali tidak ramah dan tidak memiliki senyum. Tidak seperti museum lainnya, saat masuk kami harus melewati metal detector, tas pun wajib dititipkan.
![]() |
sumber www.tripadvisor.com.mx |
Setelah melewati metal detector dan penitipan tas, kami lalu menuju loket. Dan sambutan yang kami terima jauh berbeda dengan yang kami terima dari para penjaga. Kami disambut dengan keramahan serta senyuman. Terlebih saat kami menerima tiket dan bertanya harga tiketnya, mereka pun menjawab “gratis” disertai senyuman ramah.
Sungguh sangat berbeda kondisi Museum Bank Mandiri dengan Museum Bank Indonesia. Setelah melewati bagian tiket, kami mampir ke peta Museum Bank Indonesia. Peta tersebut bukan peta seperti pada museum-museum yang ada di Indonesia, peta dari museum ini menggunakan teknologi terkini yaitu teknologi layar sentuh dan cukup lengkap informasinya.
Kami lalu masuk ke sebuah lorong, yang disambut dengan teknologi in-focus di sebuah lorong gelap. Setelah melewati lorong tersebut, kami langsung berada di dalam semacam teater, yang sayangnya pada saat itu tidak memutarkan film apapun, jadi kami langsung melanjutkan perjalanan kami.
Berbeda sekali dengan kondisi di Museum Bank Mandiri, di museum ini kami berjalan mengikuti petunjuk, sehingga kami tidak bingung harus kemana. Perbedaan lainnya adalah desain interior dan teknologi yang digunakan, sangat jauh berbeda. Perbedaan yang kami rasakan bukanlah seperti masa lalu dengan masa kini, tetapi lebih kepada perbedaan anatara yang kurang diurus dengan yang sangat diurus. Desain interior dan teknologi yang digunakan juga membuat kami lupa, bahwa kami berada di dalam sebuah bangunan bersejarah.
Museum Bank Indonesia juga memberikan informasi mengenai sejarah perkembangan bank di Indonesia, serta perannya dalam pembangunan Indonesia. Karena itu sebaiknya saat kita berkunjung ke museum ini, sebaiknya kita baca segala informasi yang ada di museum ini.
Museum ini juga menyimpan replika emas. Hal yang menarik adalah kita bisa menyentuh langsung sebuah replika emas batangan yang biasanya kita lihat di film-film. Replika tersebut dibuat dengan bentuk dan berat yang sama dengan emas sesungguhnya. Sehingga kita bisa merasakan beratnya emas batangan yang seperti di film-film.
Selain itu, kita juga melihat berbagai koleksi uang dari seluruh dunia. Dan juga koleksi uang yang pernah beredar di Indonesia. Memang sebaiknya jika datang ke Museum Bank Indonesia tidak hanya untuk melihat-lihat, tetapi juga membaca serta mendengarkan semua informasinya. Karena akan menjadi jauh lebih berkesan, serta bisa menambahkan pengetahuan kita.
Secara umum, kami sangat puas dan terkesan dengan Museum Bank Indonesia. Selain itu kami juga bangga memiliki museum seperti Museum Bank Indonesia. Dan museum ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik itu wisatawan lokal maupun manca negara. Rasanya sayang, jika sudah ke Jakarta tidak berkunjung ke museum ini.
Oleh: Haryo Nurtiar
Komentar
Posting Komentar